SAMBIREJO.NGAWIKAB.ID:// Memasuki musim tanam ketiga ditahun 2022 ini para petani padi di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan sudah mulai melakukan pengolahan tanah untuk ditanami padi. Semangat bertani di Desa Sambirejo masih tetap terjaga ditengah kegagalan panen musim kedua yang lalu, dimana banyak areal sawah yang gagal panen yang disebabkan banyaknya padi yang terkena virus yang menyebabkan padi menjadi kerdil rumput sehingga tidak bisa berbuah.

Untuk musim tanam saat ini para petani masih menggunakan cara yang seperti biasanya yaitu dimulai dengan pengairan sawah walaupun saat ini dengan sudah memasuki musim penghujan sehingga air sudah sangat berlimpah sehingga bisa mengurangi biaya yang signifikan, setelah sawah sudah tercukupi pengairannya baru dilaksanakan pembajakan. Sistem pembajakan sawah dalam beberapa musim ini sudah mulai ada yang menggunakan mesin dengan kapasitas yang lebih besar yaitu dengan menggunakan jenis jonder yaitu dengan sistem rotari walaupun sebagian besar juga masih menggunakan mesin singkal. Begitu seterusnya hingga lahan siap untuk ditanami.

Kendala - kendala yang sering dialami petani sampai saat ini masih berkaitan dengan semakin mahalnya biaya tenaga kerja, terbatasnya pupuk bersubsidi, tidak terkontrolnya harga pupuk non subsidi yang mencapai Rp 550.000,00 setiap saknya, serangan hama yang semakin banyak dan lain lainnya.

Penggunaan pupuk kimia oleh petani saat ini sudah mulai dikurangi sedikit demi sedikit dengan alasan keterbatasan suplai pupuk subsidi dan kondisi tanah yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pemupukan yang berlebih sesuai dengan arahan dari PPL Pertanian UPT Kecamatan Mantingan. Kondisi tanah pertanian di wilayah Desa Sambirejo berdasarkan penelitian dari Dinas Pertanian bahwa sisa kandungan pupuk kimia didalam tanah masih sangat tinggi yang menyebabkan tanaman padi menjadi asem - asemen sehingga diperlukan penyeimbang kandungan yang dibutuhkan oleh tanaman padi dengan cara mengurangi penggunaan pupuk kimia. Selain daripada itu para petani juga didorong dan diedukasi untuk membuat dan menggunakan pupuk organik sebagai penyeimbang kandungan tanah pertanian tersebut.

Untuk tanaman padi di lokasi sawah yang berdekatan dengan aliran Sungai Bengawan Solo saatini sudah berumur kisaran 10 hari sampai 25 hari sudah saatnya melakukan penyiangan rumput, akan tetapi utuk wilayah yang berada di Desa Sambirejo bagian Selatan saat ini baru memasuki pengolahan tanah karena memang seperti biasanya wilayah Selatan lebih mundur masa tanamnya daipada wilayah yang berdekatan dengan Aliran Sungai Bengawan Solo.

 Diharapkan musim tanam ketiga ini alam berpihak kepada petani padi sehingga tanaman menjadi sehat dan akhirnya panen menjadi berlimpah, program swasembada pangan akan tercapai dan kesejahteraan petani akan terpenuhi.