Sambirejo.Desa.id/- Mitoni adalah tradisi adat Jawa yang sampai saat ini masih melekat di warga Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan yaitu apabila ada warga yang sedang hamil dan memasuki bulan yang ketujuh maka dipastikan akan diadakan prosesi Mitoni. Mitoni sendiri diambil dari bahasa Jawa yaitu Pitu atau dalam arti Bahasa Indonesia adalah Tujuh.
Prosesi Mitoni dibagi menjadi beberapa bagian atau tahapan yaitu :
1. BROJOLAN
Brojolan adalah tahap pertama dilakukan dengan menjatuhkan/brojolkan 4 telur ayam kampung dari atas kebawah melalui sarung yang dipakai oleh wanita yang sedang mengandung tersebut. Empat telur ayam tersebut mengandung arti yang berbeda yaitu telur yang pertama bermakna ganteng seperti Arjuna,telur yang kedua bermakna cantik seperti Srikandi, telur yang ketiga bermakna gagah seperti satria dan telur yang keempat adalah cakap bekerja. Kemudian setelah keempat telur dijatuhkan para hadirin disuruh memilihkan pakaian/Jarit yang pas untuk calon ibu karena telah disiapkan beberapa stel baju dan jarit yang akan dipakai setelah Mandi Jamas. Dari sekian baju dan Jarit yang disiapkan adalah baju dan Jarit yang terakhir.
2. MANDI/SIRAM JAMAS
Setelah acara brojolan selesai maka dilanjutkan dengan prosesi siram jamas diikuti kenduri memohon keselamatan jabang bayi,calon ibu dan bapak dan semua yang membantu kelancaran prosesi. Dalam prosesi siram jamas calon bapak ibu mandi dari air yang diambil dari sumber mata air terdekat. Setelah selesai mandi kemudian memakai baju dan jarit yang dipilihkan pada saat brojolan tadi.
3. UDIK - UDIK/SEBAR KOIN
Setelah mandi jamas selesai dilanjutkan dengan acara Udik - Udik atau sebar uang coin sebagai penanda agar selalu tertanam jiwa sosial kepada sesama, dilancarkan rejekinya dijauhkan dari sifat yang tidak baik. Uang koin yang disebar tersebut menjadi rebutan orang yang hadir didepan rumah yang punya hajat terutama anak - anak kecil dan ibu - ibu sehingga acara menjadi sangat ramai dan suka cita karena mendapat uang koin yang lumayan banyak.
4. BELAH KELAPA GADING MUDA
Tabur coin atau uang receh diakhiri dengan membelah Kelapa Gading/Kuning muda yang digambari tokoh pewayangan yaitu gambar Arjuna sebagai gambaran laki laki dan sembodro sebagai gambaran perempuan.Belah kelapa dilakukan oleh calon bapak dengan memakai golok dengan sekali bacok. Ada anggapan bahwa apabila belahan kelapa tadi tepat ditengah kelapa maka anaknya akan berjenis kelamin laki laki dan apabila belahan kelapa tidak tepat ditengah atau miring maka anaknya berjenis kelamin perempuan walaupun hal tersebut tidak bisa menjamin keakuratan jenis kelamin anak yang dikandung oleh istrinya tersebut.
5. MAKAN NASI KENDURI DAN RUJAK SENGKOLO
Prosesi selanjutnya adalah calon bapak dan ibu memakan dari nasi kenduri yang telah disisihkan yaitu ceker ayam sebagai penanda bahwa kehidupan dalam mencari rejeki istilah Jawa bahwa manusia harus bisa ceker, kemudian leher sampai kepala dimakan oleh calon bapak yang menggambarkan bahwa laki laki harus bisa menjadi pemimpin dikeluarganya setelah leher sampai kepala kemudian sayap ayam yang menggambarkan bahwa dalam mencari rejeki tidak hanya pada satu jalan saja akan tetapi bisa dengan berbagai jalan usaha. Prosesi Mitoni diakhiri dengan makan rujak sengkolo adalah rujak yang menggambarkan membuang sengkolo/rintangan dalam kehidupan bagi calon bapak,calon ibu dan sijabang bayi agar selamat bagi semuanya sampai kelahiran sijabang bayi.
Semuanya prosesi dilakukan tidak terlepas dari kuasa Allah SWT sebagai akhir dari penentuan usaha umatnya dan manusia hanya bisa berusaha dan berdoa agar segalanya berjalan sesuai dengan kehendakNya.
Demikian prosesi acara Mitoni atau tujuh bulan kehamilan Widyasrini Irawati S.Kom dengan suaminya Dicky Saputra S.Kom pada hari Jumat 22 Desember 2022 ,.. selamat menantikan kelahiran putranya semoga diberi kelancaran, kesehatan dan keselamatan bagi semuanya... aamiin.