Sambirejo.desa.id/- Peringatan 100 Tahun atau 1 abad Pondok Modern Gontor Darussalam dilaksanakan pada hari Kamis, 28 September 2023 di Pondok Modern Gontor Putri 1 di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan.
Acara berlangsung dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa, Jajaran Pemerintah Kabupaten Ngawi, Dandim Ngawi, Kapolres Ngawi, Forkompimcam Mantingan,tokoh masyarakat sekitar Pondok Gontor Putri 1, seluruh pimpinan pondok Modern Gontor, santriwati dan masih banyak lagi tamu undangan lainnya.
Hadir pula dalam acara tersebut adalah tokoh wanita, cendikia wanita Siti Zuhro, Ketua Aisyiyah Salima Purbayinah, Husnul Latifah yang merupakan perwakilan alumni Pondok Gontor Putri 1.
Hidayat Nurwahid yang merupakan Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Badan Wakaf Pondok Modern Gontor Darussalam Ponorogo mengungkapkan bahwa tema dari peringatan 1 Abad ini adalah Meningkatkan Nilai - Nilai Islam dan membangun Peradaban adalah refleksi dari cita-cita Trimurti Pondok Modern Darrusalam Gontor Ponorogo Pondok Modern Gontor Darussalam telah melahirkan tokoh Dunia seperti Din Syamsuddin, Hasyim Muzadi, Hamid Zarkasyi dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo sudah menjadi bagian dari internasional karena peran pondok sudah mendunia, banyak alumni Pondok yang sudah menulis buku dan menjadi topik pembelajaran di pondok yang lain.
Dipondok pesantren selalu diajarkan optimisme dan menciptakan santri yang unggul sehingga bisa menjalankan Ukhuwah iIslamiah dengan baik dan benar seperti yang dicita citakan Tri Murti, pondok tidak berdiri diatas satu golongan akan tetapi berdiri diatas semua golongan. Hanya Pondok Modern Gontor Darussalam Ponorogo yang bisa menempatkan organisasi Islam terbesar di dunia yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama dalam posisi yang sama karena Pimpinan organisasi Islam tersebut yaitu Din Syamsuddin dan Hasyim Muzadi adalah produk dari Pondok Gontor. Seperti yang dikutip oleh KH Hasan Abdullah Sahal bahwa apabila NU dan Muhammadiyah bisa dipersatukan maka 50 % permasalahan bangsa Indonesia akan terselesaikan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Sebelum sambutannya telah memberikan santunan kepada santriwati yatim piatu yang sedang belajar di Pondok Modern Darrusalam Gontor Putri.
Gubernur Jawa Timur mengucapkan selamat kepada Pondok Gontor yang telah memasuki 1 abad yang telah melahirkan tokoh dunia, semoga Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo lebih mendunia lagi dengan tetap melahirkan tokoh yang lain dan selalu bersama membangun bangsa Indonesia. Apa yang dilakukan di propinsi Jawa Timur dalam menguatkan pesantren dengan cara perhatian yang lebih besar yaitu dengan memberikan beasiswa dari Pemprov Jatim kepada 505 mahasiswa dari S1 hingga S3., Pondok Gontor diharapkan bisa menyemaikan pesantren yang ada di Indonesia sehingga bersama sama bisa menguatkan pembangunan peradaban. Dilaporkan pula bahwa selama 4 tahun berturut turut para pelajar di Jawa Timur adalah tertinggi di Indonesia yang diterima di perguruan tinggi negeri,. Pikiran yang berbasis keagamaan diharapkan bisa memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga untuk pembangunan mental dan spiritual di Jawa Timur dan Indonesia.
Riwayat pendirian pondok Gontor Ponorogo dibacakan dengan rinci oleh KH Ahmad Fatulloh Zarkasyi termasuk juga silsilah pendiri Pundok Gontor (KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie dan KH Abdullah Zarkasyi) yang disebut Tri Murti. Pondok Gontor didirikan pada tahun 1926 yang saat itu mereka masing masing berusia 25, 20 dan 15 tahun.
Penutupan rangkaian peringatan tersebut adalah peresmian Masjid Baitul Fauziah yang merupakan wakaf dari Yayasan Abas Tholib pimpinan Hidayat Nurwahid. Biaya pembangunan Masjid Baitul Fauziah menelan biaya 18 miliar Rupiah.