Sambirejo.desa.id/- Prospek petani padi dalam satu tahun terakhir menjadi sangat bagus ditengah naiknya harga jual gabah kering panen. Hal ini tentu saja menjadikan hal yang sangat menggembirakan bagi petani.

Ditengah dikuranginya suplai pupuk bersubsidi dan melambungnya harga pupuk non subsidi menjadi hal yang sangat memberatkan sekali bagi petani apalagi ditunjang dengan belum terbiasanya petani menggunakan dan membuat pupuk organik serta ketergantungan terhadap pupuk kimia yang masih sangat tinggi. Dibutuhkan kerjasama yang kuat diantara pengambil kebijakan dengan para pelaku bidang pertanian sehingga pertanian menjadi semakin maju dan kepentingan petani bisa dikedepankan demi tercukupinya hasil pertanian.

Di Desa Sambirejo sendiri saat ini sudah memasuki masa panen padi. Harga gabah kering panen saat ini Rp 7.200,- hasil tleser dan harga Rp 7.400,- hasil combi. Harga tersebut menjadi rekor tertinggi harga kering panen. Dengan harga tersebut bagi petani sudah sangat menggembirakan sekali karena bisa menutup biaya tanam dan perawatan tanaman khususnya tanaman padi.

Kendala tanaman padi musim kedua ini adalah sulitnya pengairan karena sumber mata air sangat menurun dikarenakan musim kemarau yang panjang dan panas suhu udara yang mencapai 40 derajat Celcius sehingga tanaman harus sering diairi minimal seminggu dua kali.

Varietas yang dipanen saat ini lebih banyak yaitu varietas 47,32, Sunggal walaupun ada beberapa varietas baru walaupun tidak sebanyak varietas diatas. Varietas Inpari 47 lebih dipilih petani karena karakter tanaman tersebut yang tidak begitu suka pupuk yang berlebihan sehingga cocok untuk keadaan saat ini ditengah mahalnya harga pupuk. Selain itu Inpari 47 juga lebih tahan terhadap serangan hama sehingga bisa sedikit mengurangi biaya pembelian obat - obatan kimia.

Sedangkan untuk varietas Inpari 32 lebih disukai petani adalah karena hasil panen yang lebih tinggi dari varietas yang lain akan tetapi Inpari 32 lebih banyak membutuhkan air dan pupuk,  Apabila Dua hal tersebut tidak bisa tercukupi kemungkinan besar hasil panen akan sangat berkurang.

Diperlukan lebih banyak lagi peran dari para pelaku pertanian agar ketergantungan pupuk kimia dan obat-obatan kimia bagi petani sedikit terkurangi dengan lebih banyak melakukan sosialisasi dan pembelajaran pembuatan obat dan pupuk organik sehingga biaya perawatan tanaman menjadi lebih ringan.

Kelompok tani dan PPL berusaha keras mengadakan kegiatan pembelajaran di lapangan dengan pembuatan obat dan pupuk organik dengan memanfaatkan potensi tanaman disekitar untuk dijadikan obat- obatan organik.

Saat ini sudah bermunculan talenta muda dan kelompok tani bidang pertanian organik di wilayah Desa Sambirejo yang sangat intens dalam menggunakan dan membuat pupuk organik dan obat organik. Sudah ditemukan beberapa petak sawah tanaman padi yang 100 % tidak menggunakan obat dan pupuk kimia dengan hasil panen yang tidak kalah dengan yang menggunakan obat dan pupuk kimia

Hasil panen padi Desa Sambirejo lebih banyak dikirim ke wilayah luar kabupaten Ngawi seperti dikirim ke Kabupaten Sragen, Klaten, Demak dan wilayah Jawa Timur lainnya. Potensi hasil panen saat ini di wilayah Desa Sambirejo adalah 8-9 ton per hektar.